banner 728x250

Luar Biasa, Ternyata Tubuh Manusia Bisa Bercahaya dalam Gelap

ilustrasi manusia berada di tempat gelap. foto: unsplash.com/Ben Collins
banner 120x600
banner 468x60
ilustrasi manusia berada di tempat gelap. foto: unsplash.com/Ben Collins

Ide bahwa manusia bisa bercahaya dalam gelap mungkin terdengar seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah. Namun, apakah ini hanya mitos, atau ada dasar ilmiahnya?

Ternyata, klaim ini benar, manusia memang bisa bercahaya, meskipun dalam tingkatan yang sangat lemah dan tidak terlihat oleh mata telanjang.

banner 325x300

Fenomena manusia bercahaya dalam gelap dikenal sebagai biophoton emission. Biophoton adalah cahaya yang dipancarkan oleh makhluk hidup, termasuk manusia, yang terjadi akibat reaksi biokimia dalam sel tubuh.

Cahaya ini sangat lemah, dengan intensitas sekitar 1.000 kali lebih rendah dari apa yang bisa dilihat oleh mata manusia.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Jepang pada tahun 2009, dan diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, menunjukkan bahwa tubuh manusia memang memancarkan cahaya yang sangat redup.

Para peneliti menggunakan kamera yang sangat sensitif untuk menangkap cahaya yang dipancarkan oleh tubuh manusia dan menemukan bahwa intensitas cahaya ini bervariasi sepanjang hari, mencapai puncaknya di sore hari dan paling redup di malam hari.

Penyebab Cahaya pada Tubuh Manusia
Cahaya ini dihasilkan oleh proses metabolisme dalam tubuh, terutama ketika molekul yang dikenal sebagai reactive oxygen species (ROS) bereaksi dengan senyawa lain dalam sel. Reaksi ini menghasilkan radikal bebas yang dapat memancarkan foton, atau partikel cahaya.

Proses ini adalah bagian normal dari metabolisme, dan biophoton yang dihasilkan menunjukkan bahwa tubuh manusia, seperti semua makhluk hidup, adalah sumber energi cahaya alami.

Penelitian lebih lanjut yang diterbitkan dalam Journal of Photochemistry and Photobiology juga mendukung temuan ini, menunjukkan bahwa kulit manusia memancarkan cahaya sebagai bagian dari proses oksidasi di dalam sel.

Intensitas cahaya yang dipancarkan bervariasi tergantung pada kondisi fisiologis seseorang, seperti tingkat stres, kesehatan, dan ritme sirkadian.

Meskipun manusia memang memancarkan cahaya, intensitasnya sangat rendah sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Cahaya ini berada dalam spektrum yang terlalu redup untuk dideteksi oleh indra manusia tanpa bantuan alat khusus seperti kamera ultra-sensitif.

Cahaya yang dipancarkan oleh tubuh manusia juga tidak sama dengan bioluminesensi yang terlihat pada makhluk seperti kunang-kunang atau beberapa jenis ikan laut dalam.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *