
Di dunia alam yang penuh misteri, ada fenomena mengerikan yang melibatkan jamur yang bisa mengubah semut menjadi “zombie.”
Fenomena ini bukan hanya cerita fiksi ilmiah, tetapi kenyataan yang telah dikonfirmasi oleh berbagai penelitian ilmiah. Bagaimana bisa sebuah jamur mengambil alih tubuh semut dan mengendalikan perilakunya?
Jamur yang bertanggung jawab atas fenomena ini adalah Ophiocordyceps unilateralis, sejenis jamur parasit yang menyerang semut pekerja, terutama spesies semut Camponotini yang hidup di hutan tropis.
Proses infeksi dimulai ketika spora jamur menempel pada tubuh semut yang tidak curiga. Setelah menembus kulit luar semut, spora tersebut mulai menginfeksi jaringan tubuh semut, perlahan-lahan mengambil alih sistem sarafnya.
Selama beberapa hari, jamur tumbuh dan menyebar di dalam tubuh semut, mengendalikan perilakunya secara bertahap.
Semut yang terinfeksi akan menunjukkan perilaku yang aneh, seperti meninggalkan koloninya dan mencari tempat yang ideal untuk jamur berkembang, biasanya di bagian bawah daun dengan kelembapan yang tinggi.
Proses Menyeramkan Dari Semut Biasa Menjadi “Zombie”
Setelah menemukan tempat yang tepat, semut akan menggigit bagian bawah daun atau batang tanaman dengan rahangnya, menciptakan apa yang disebut “gigi maut,” yang membuatnya terkunci di tempat tersebut.
Pada titik ini, semut sebenarnya sudah mati, tetapi tubuhnya tetap berdiri karena gigitan tersebut. Jamur kemudian tumbuh keluar dari kepala semut, menghasilkan tangkai panjang yang akan melepaskan spora baru untuk menginfeksi semut lainnya, mengulangi siklus menyeramkan ini.
Fenomena ini telah menjadi subjek penelitian selama bertahun-tahun. Salah satu studi penting dipublikasikan di Fungal Biology pada tahun 2011 mengungkapkan bahwa jamur ini tidak hanya mengendalikan perilaku semut, tetapi juga memodifikasi tubuh semut untuk memfasilitasi pertumbuhan jamur.
Peneliti menemukan bahwa jamur mengeluarkan bahan kimia yang secara langsung mempengaruhi otak semut, mengubah perilakunya sesuai kebutuhan jamur.