
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang tak bisa diabaikan. Meski begitu, banyak orang yang kadang mengorbankan tidur karena berbagai alasan, mulai dari pekerjaan hingga kebiasaan begadang.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi jika seseorang tidak tidur berhari-hari? Dampaknya lebih serius dari yang mungkin Anda bayangkan.
Ketika seseorang tidak tidur selama 24 jam, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang jelas. Konsentrasi menurun, reaksi menjadi lebih lambat, dan kemampuan kognitif terganggu.
Bahkan, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research menunjukkan bahwa kurang tidur selama 24 jam setara dengan kondisi seseorang yang memiliki kadar alkohol 0,10% dalam darah, yang melebihi batas legal untuk mengemudi di banyak negara.
Apa yang Terjadi Setelah 48 Jam Tanpa Tidur?
Setelah 48 jam tanpa tidur, dampaknya semakin memburuk. Tubuh mulai memasuki fase yang dikenal sebagai microsleep, di mana otak ‘mati’ sejenak selama beberapa detik tanpa disadari.
Hal itu adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengatasi kekurangan tidur, namun sangat berbahaya, terutama jika seseorang sedang mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
Efek Pada Kesehatan Mental
Kurang tidur yang berkepanjangan juga memiliki efek yang signifikan pada kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa setelah 72 jam tanpa tidur, seseorang dapat mulai mengalami halusinasi, delusi, dan gejala psikotik lainnya. Ini disebabkan oleh terganggunya fungsi otak dalam memproses informasi dan menjaga keseimbangan kimiawi.
Studi yang diterbitkan dalam Neuropsychiatric Disease and Treatment menemukan bahwa kurang tidur berkepanjangan dapat memicu gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Ketidakmampuan otak untuk pulih dan memproses emosi dengan baik membuat seseorang lebih rentan terhadap perubahan suasana hati yang ekstrem.
Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Kurang tidur yang berkelanjutan juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan bahkan stroke.
Ini karena tidur yang cukup penting untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk yang mengatur nafsu makan, metabolisme, dan tekanan darah.
Tidur bukan sekadar waktu untuk beristirahat, tetapi juga waktu bagi tubuh dan otak untuk melakukan pemulihan. Selama tidur, otak memproses informasi, memperkuat memori, dan membersihkan racun yang terbentuk sepanjang hari. Tubuh juga memproduksi hormon pertumbuhan yang penting untuk regenerasi sel dan memperbaiki jaringan.