
Pernahkah Anda mendengar bahwa kuku dan rambut seseorang masih bisa tumbuh setelah mereka meninggal?
Mitos ini cukup populer, bahkan sering disebut-sebut dalam berbagai cerita horor atau kepercayaan masyarakat. Namun, apakah ada kebenaran ilmiah di balik klaim ini?
Secara medis, setelah seseorang meninggal, tubuh berhenti memproduksi hormon dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan kuku dan rambut.
Dengan kata lain, tidak ada pertumbuhan kuku atau rambut yang terjadi setelah kematian. Jadi, klaim bahwa kuku dan rambut masih bisa tumbuh setelah seseorang meninggal adalah salah.
Mengapa Mitos Ini Terjadi?
Mitos ini kemungkinan besar berasal dari pengamatan yang salah terhadap kondisi tubuh setelah kematian. Setelah kematian, kulit mulai mengering dan menyusut karena dehidrasi.
Penyusutan kulit ini membuat kuku dan rambut tampak lebih panjang daripada sebelum meninggal. Dengan kata lain, bukannya kuku dan rambut yang tumbuh, melainkan kulit yang mengecil sehingga tampak seolah-olah kuku dan rambut memanjang.
Dr. William Maples, seorang antropolog forensik, menjelaskan dalam bukunya Dead Men Do Tell Tales bahwa setelah kematian, tidak ada aktivitas biologis yang bisa mendukung pertumbuhan kuku dan rambut. Yang terlihat seperti pertumbuhan sebenarnya adalah hasil dari perubahan postmortem pada tubuh, terutama kulit.
Apa yang Terjadi pada Kuku dan Rambut Setelah Kematian?
Begitu seseorang meninggal, proses pembusukan tubuh dimulai, dan ini juga mempengaruhi kuku dan rambut.
Tanpa suplai darah dan nutrisi, sel-sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan kuku dan rambut mati. Kuku dan rambut yang ada pada saat kematian akan tetap ada, tetapi tidak akan tumbuh lebih panjang.