
Terminal lucidity adalah fenomena yang jarang terjadi namun cukup mengesankan di mana seseorang yang menjelang ajal, dan mungkin telah mengalami penurunan kognitif yang signifikan, tiba-tiba menjadi sadar atau waspada kembali sebelum akhirnya meninggal dunia.
Fenomena ini sering kali menimbulkan kebingungan dan pertanyaan baik di kalangan keluarga maupun tenaga medis yang merawat pasien.
Terminal lucidity terjadi ketika seseorang yang sudah berada di fase akhir penyakit berat atau degeneratif, seperti Alzheimer atau demensia, tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda pemulihan mental.
Pasien yang sebelumnya tidak responsif atau menunjukkan gejala kebingungan yang parah bisa saja mendadak berbicara dengan jelas, mengingat kenangan lama, atau bahkan terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan orang-orang di sekitar mereka.
Sayangnya, momen ini biasanya berlangsung singkat, dan pasien umumnya meninggal tak lama setelahnya.
Fenomena yang Sulit Dijelaskan
Fenomena ini masih menjadi misteri bagi dunia medis. Banyak teori telah diajukan, namun tidak ada yang bisa menjelaskan dengan pasti mengapa hal ini terjadi.
Beberapa ahli menyarankan bahwa terminal lucidity bisa terkait dengan perubahan dalam keseimbangan kimia otak yang terjadi saat kematian semakin dekat. Teori lain menyebutkan bahwa ini bisa menjadi upaya terakhir dari otak untuk “mengatur ulang” dirinya sebelum tubuh akhirnya menyerah.
Dr. Bruce Greyson, seorang psikiater dan peneliti terkenal di bidang pengalaman mendekati kematian (near-death experiences), mengatakan bahwa terminal lucidity bisa menjadi bukti bahwa kesadaran manusia lebih kompleks dari yang kita bayangkan.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Nervous and Mental Disease, Greyson menunjukkan bahwa kasus terminal lucidity sering kali diabaikan dalam penelitian medis, padahal fenomena ini bisa memberikan wawasan baru tentang hubungan antara otak dan kesadaran.
Ada banyak cerita di mana terminal lucidity terjadi, sering kali memberikan kelegaan bagi keluarga yang ditinggalkan. Salah satu kasus yang terkenal adalah seorang wanita lanjut usia dengan demensia berat yang tidak dapat mengenali keluarganya selama bertahun-tahun.
Beberapa jam sebelum meninggal, dia tiba-tiba menjadi sadar, mengenali anak-anaknya, dan berbicara dengan mereka dengan jelas. Momen ini, meskipun singkat, memberikan kesempatan bagi keluarganya untuk mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang lebih bermakna.
Meski jarang terjadi, terminal lucidity memiliki signifikansi emosional yang mendalam bagi mereka yang mengalaminya. Ini sering kali dianggap sebagai hadiah terakhir, kesempatan untuk menutup hubungan dengan orang yang dicintai sebelum meninggal.
Bagi banyak orang, momen ini juga menjadi pengingat akan kompleksitas dan misteri kehidupan manusia, terutama di saat-saat terakhir.