
Bintang laut adalah salah satu makhluk laut yang paling menarik dan unik di dunia.
Dengan bentuk tubuh yang khas menyerupai bintang, hewan ini sering menjadi perhatian para penyelam dan pecinta biota laut.
Namun, ada satu fakta menarik yang mungkin tidak banyak diketahui, bintang laut ternyata tidak memiliki otak.
Meskipun tidak memiliki otak, bintang laut tetap bisa melakukan berbagai aktivitas yang kompleks, seperti bergerak, mencari makanan, dan bahkan beregenerasi. Ini mungkin terdengar mengejutkan, tapi sebenarnya bintang laut memiliki sistem saraf yang memungkinkan mereka untuk berfungsi tanpa otak.
Alih-alih otak, bintang laut memiliki cincin saraf yang terletak di sekitar mulut mereka, yang berfungsi sebagai pusat kendali utama.
Cincin saraf ini terhubung dengan serangkaian saraf radial yang membentang ke setiap lengan bintang laut. Sistem saraf inilah yang memungkinkan mereka untuk merasakan lingkungan sekitarnya dan merespons rangsangan, seperti sentuhan dan cahaya.
Kemampuan Luar Biasa Bintang Laut
Tanpa otak, bintang laut mengandalkan sistem saraf yang sederhana namun efektif untuk bertahan hidup di lingkungan laut.
Mereka bisa bergerak menggunakan ratusan kaki tabung yang terletak di bawah tubuh mereka. Kaki tabung ini digerakkan oleh tekanan air, memungkinkan bintang laut untuk “berjalan” di dasar laut dan mencari makanan, seperti moluska dan kerang.
Salah satu kemampuan luar biasa lainnya adalah regenerasi. Bintang laut dapat menumbuhkan kembali lengan yang hilang, bahkan dalam beberapa kasus, bintang laut yang terpotong menjadi dua bagian dapat berkembang menjadi dua individu baru.
Kemampuan ini menjadi salah satu alasan mengapa bintang laut tetap dapat bertahan meskipun mengalami cedera serius.
Studi tentang sistem saraf bintang laut telah menarik perhatian banyak ilmuwan. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), para peneliti menemukan bahwa meskipun bintang laut tidak memiliki otak, sistem saraf mereka cukup canggih untuk memungkinkan koordinasi gerakan dan perilaku yang kompleks.
Penelitian ini membantu para ilmuwan memahami lebih baik bagaimana makhluk tanpa otak bisa bertahan hidup dan berfungsi dengan baik.