Pernahkah Anda merasa tubuh gemetar saat berada di tempat yang dingin? Reaksi tubuh ini sebenarnya merupakan mekanisme alami untuk melawan dingin.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh ketika kita mulai gemetar karena kedinginan?
Tubuh gemetar saat kedinginan adalah respons otomatis yang dikenal sebagai shivering atau menggigil. Menurut para ahli, menggigil adalah cara tubuh untuk menghasilkan panas tambahan ketika suhu lingkungan terlalu rendah.
Saat suhu tubuh turun di bawah normal, sistem saraf pusat mengirim sinyal ke otot-otot untuk berkontraksi dengan cepat dan berulang kali. Gerakan ini, meskipun kecil dan sering tidak kita sadari, menghasilkan panas yang membantu menjaga suhu tubuh.
Bagaimana Proses Ini Terjadi?
Ketika tubuh merasakan penurunan suhu yang signifikan, reseptor suhu di kulit mengirimkan sinyal ke hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh.
Hipotalamus kemudian mengaktifkan respons menggigil ini sebagai upaya untuk mencegah hipotermia, yaitu kondisi berbahaya di mana suhu tubuh turun di bawah tingkat yang dapat diterima.
Saat otot berkontraksi secara cepat dan terus-menerus, panas dihasilkan sebagai produk sampingan dari aktivitas ini. Meski tidak seefisien metode lain seperti menghangatkan diri dengan pakaian atau sumber panas eksternal, menggigil tetap menjadi garis pertahanan pertama tubuh melawan suhu dingin.
Studi dalam jurnal Nature Reviews Neuroscience menjelaskan bahwa shivering adalah respons termogenik yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik.
Para peneliti juga menemukan bahwa selain menggigil, tubuh dapat mengaktifkan non-shivering thermogenesis, di mana jaringan lemak coklat di tubuh membakar kalori untuk menghasilkan panas tanpa mengaktifkan otot.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Behavior juga mendukung bahwa shivering adalah mekanisme penting yang dikembangkan oleh tubuh untuk melindungi organ vital dari efek berbahaya suhu dingin yang ekstrem.
