Jengkol, makanan yang cukup populer di Indonesia, sering kali menjadi pilihan bagi pecinta rasa unik dan kuat.
Namun, satu hal yang tak dapat dihindari setelah mengonsumsi jengkol adalah bau urine yang menyengat. Fenomena ini memang sudah dikenal luas, tetapi apa sebenarnya penyebabnya?
Bau khas pada urine setelah makan jengkol disebabkan oleh senyawa kimia yang disebut asam jengkolat (jengkolic acid). Asam jengkolat adalah senyawa yang mengandung sulfur, yang bertanggung jawab atas bau menyengat yang muncul setelah jengkol dicerna oleh tubuh.
Ketika jengkol dicerna, senyawa ini dipecah dan sebagian besar dikeluarkan melalui urine. Kombinasi asam jengkolat dan proses metabolisme tubuh menghasilkan bau yang tajam dan tidak sedap.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology, asam jengkolat juga memiliki sifat kristal yang larut dalam air. Pada kondisi tertentu, kristal ini dapat mengendap di ginjal dan menyebabkan jengkolan, yaitu kondisi yang menyebabkan nyeri pada saluran kemih dan kesulitan buang air kecil. Inilah salah satu alasan mengapa konsumsi jengkol secara berlebihan tidak dianjurkan.
Namun, tingkat bau urine setelah mengonsumsi jengkol dapat bervariasi pada setiap orang. Faktor-faktor seperti jumlah jengkol yang dikonsumsi, kondisi tubuh, dan seberapa cepat tubuh mengeluarkan senyawa tersebut melalui urine dapat mempengaruhi intensitas bau.
Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap asam jengkolat, sehingga tidak mengalami bau urine yang terlalu menyengat.
Walaupun bau urine setelah makan jengkol mungkin dianggap mengganggu oleh sebagian orang, jengkol tetap menjadi makanan favorit banyak orang karena rasa dan teksturnya yang unik.
Untuk mengurangi efek bau, disarankan untuk minum banyak air putih setelah makan jengkol, karena ini dapat membantu mempercepat proses pembuangan asam jengkolat dari tubuh.
Jadi, jika Anda termasuk pecinta jengkol, bau urine setelah makan adalah hal yang wajar dan merupakan hasil dari senyawa alami dalam jengkol itu sendiri.
Tetap bijak dalam mengonsumsinya, dan pastikan untuk menjaga asupan cairan agar tetap sehat.
