
Banyak dari kita yang tidak bisa tidur tanpa menyalakan kipas angin, terutama di malam yang panas.
Namun, ada anggapan yang mengatakan bahwa tidur menghadap kipas angin sepanjang malam bisa berbahaya bagi kesehatan. Benarkah demikian?
Tidur dengan kipas angin yang berhembus langsung ke tubuh dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama jika kipas tersebut menyala sepanjang malam.
Menurut Dr. Mark R. Hall, seorang dokter spesialis THT, angin dingin yang terus-menerus menerpa tubuh bisa menyebabkan otot-otot menjadi kaku, terutama di leher dan punggung. Kondisi ini sering disebut sebagai “stiff neck” atau leher kaku, yang bisa membuat pagi hari terasa sangat tidak nyaman.
Selain itu, paparan angin yang terus-menerus dapat menyebabkan udara dalam ruangan menjadi lebih kering. Hal ini bisa membuat kulit menjadi kering dan iritasi. Bahkan, bagi mereka yang sensitif terhadap udara kering, ini bisa memperburuk gejala alergi seperti hidung tersumbat atau iritasi mata.
Sebuah studi dari American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology menunjukkan bahwa udara kering dapat memperparah gejala alergi dan asma, terutama pada malam hari.
Kondisi lain yang perlu diperhatikan adalah penurunan suhu tubuh. Ketika kita tidur, tubuh secara alami menurunkan suhu untuk membantu proses tidur yang lebih nyenyak.
Namun, jika suhu ruangan terlalu rendah karena kipas angin, tubuh bisa mengalami hipotermia ringan. Meskipun jarang terjadi, ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan membuat Anda merasa tidak segar di pagi hari.
Meskipun demikian, kipas angin tetap bisa digunakan dengan aman jika ditempatkan dengan bijak. Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan mengarahkan kipas angin ke arah lain, sehingga angin tidak langsung mengenai tubuh.
Menggunakan timer untuk mematikan kipas angin setelah beberapa jam tidur juga bisa membantu menjaga kesehatan tubuh.