banner 728x250

Mengapa Jerawat Terasa Sakit? Ini Penjelasannya

ilustrasi wajah berjerawat. foto: pexels
banner 120x600
banner 468x60
ilustrasi wajah berjerawat. foto: pexels

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum dialami banyak orang. Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah, mengapa jerawat bisa terasa sakit?

Rasa nyeri yang muncul ketika jerawat berkembang bukan hanya sekadar gangguan kecil, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya peradangan yang lebih serius di bawah permukaan kulit.

banner 325x300

Secara umum, jerawat terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak (sebum), sel kulit mati, dan bakteri. Proses ini sering kali terjadi di daerah kulit yang memiliki kelenjar minyak yang aktif, seperti wajah, punggung, dan dada.

Ketika pori-pori tersumbat, bakteri yang terperangkap di dalamnya mulai berkembang biak, menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Inilah yang menyebabkan jerawat terasa sakit.

Rasa sakit pada jerawat sering kali disebabkan oleh tekanan yang terjadi di bawah kulit. Saat jerawat meradang, tubuh kita merespons dengan mengirimkan sel darah putih ke area yang terkena untuk melawan infeksi.

Proses peradangan ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke area tersebut, yang kemudian memicu pembengkakan dan rasa nyeri.

Menurut Dr. Joshua Zeichner, seorang dermatologis dari Mount Sinai Hospital di New York, tekanan dari peradangan ini mengiritasi ujung saraf di sekitar jerawat, sehingga menyebabkan rasa sakit.

Selain itu, letak jerawat juga memengaruhi tingkat rasa sakit yang dirasakan. Jerawat yang berkembang di lapisan kulit yang lebih dalam, seperti jerawat kistik, cenderung lebih menyakitkan dibandingkan dengan jerawat di permukaan kulit.

Ini karena jerawat kistik berkembang lebih dalam di dalam folikel rambut dan menyebabkan peradangan yang lebih intens di bawah permukaan kulit.

Stres juga dapat memperburuk rasa sakit yang disebabkan oleh jerawat. Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan produksi hormon tertentu, seperti kortisol, yang dapat memperburuk peradangan dan membuat jerawat terasa lebih sakit.

Selain itu, kebiasaan buruk seperti memencet jerawat juga dapat meningkatkan rasa sakit. Ketika Anda memencet jerawat, tekanan yang diterapkan dapat mendorong infeksi lebih dalam ke dalam kulit, menyebabkan peradangan yang lebih parah dan memperpanjang rasa sakit.

Untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh jerawat, penting untuk menghindari memencet atau memanipulasi jerawat.

Sebaliknya, Anda bisa menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan anti-inflamasi, seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

Menjaga kulit tetap bersih dan menghindari produk yang dapat menyumbat pori-pori juga merupakan langkah penting dalam mencegah jerawat yang menyakitkan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *