
Celana jeans adalah salah satu pakaian yang paling sering dikenakan di seluruh dunia. Bagi banyak orang, jeans bukan hanya sekadar pakaian sehari-hari, tetapi juga simbol fashion dan gaya hidup.
Namun, ada tren yang cukup kontroversial di kalangan pecinta jeans, yaitu tidak mencuci celana jeans demi mempertahankan bentuk dan warna aslinya.
Meski terdengar menarik bagi sebagian orang, kebiasaan ini sebenarnya bisa menimbulkan sejumlah dampak, baik bagi kesehatan maupun kebersihan pribadi.
Salah satu alasan utama orang memilih untuk tidak mencuci jeans adalah untuk menjaga kekuatan serat kain serta mencegah warna memudar.
Memang benar bahwa mencuci jeans terlalu sering bisa menyebabkan warnanya pudar dan serat kainnya melemah. Namun, membiarkan jeans tidak dicuci dalam waktu lama juga memiliki risiko tersendiri.
Jeans yang tidak pernah dicuci bisa menjadi sarang bakteri. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh profesor tekstil di University of Alberta, ditemukan bahwa jeans yang dipakai selama 15 bulan tanpa dicuci mengandung jumlah bakteri yang cukup signifikan.
Meskipun tidak ada patogen berbahaya yang ditemukan dalam studi tersebut, bakteri yang ada tetap bisa menimbulkan bau tak sedap dan iritasi kulit.
Selain itu, kebiasaan tidak mencuci jeans bisa menyebabkan masalah kulit seperti dermatitis. Keringat, minyak, dan kotoran yang menumpuk di kain jeans dapat mengiritasi kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu munculnya ruam atau bahkan infeksi kulit.
Ada juga masalah lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Meskipun mengurangi frekuensi mencuci bisa menghemat air dan energi, ada batas di mana kebersihan tidak boleh dikorbankan. Bakteri yang menumpuk pada jeans dapat menyebar ke permukaan lain, termasuk tempat tidur atau kursi, dan meningkatkan risiko penyebaran kuman.
Bagi mereka yang tetap ingin mempertahankan warna dan bentuk jeans tanpa mencucinya, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan. Misalnya, Anda bisa membekukan jeans dalam kantong plastik untuk membunuh sebagian bakteri, meskipun ini tidak sepenuhnya efektif dalam membersihkan kotoran. Atau, Anda bisa mencuci jeans dengan air dingin dan menggunakan deterjen khusus yang menjaga warna pakaian.
Namun, penting untuk diingat bahwa mencuci jeans secara berkala tetap penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan Anda. Para ahli merekomendasikan untuk mencuci jeans setelah sekitar 10 kali pemakaian atau saat jeans mulai berbau atau terasa kotor.
Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa tetap mempertahankan gaya fashion tanpa mengorbankan kebersihan dan kesehatan pribadi.
Jadi, meskipun tren tidak mencuci jeans mungkin tampak menarik dari segi fashion, risiko kesehatan dan kebersihan yang terkait harus menjadi pertimbangan penting.
Menjaga kebersihan tetap merupakan prioritas utama, bahkan dalam urusan gaya berpakaian.