
Berjalan 10 ribu langkah per hari telah menjadi target populer bagi mereka yang ingin meningkatkan kesehatan dan membakar lemak. Tapi, apakah benar-benar efektif?
Asal mula target 10 ribu langkah ini sebenarnya berasal dari kampanye pemasaran pedometer di Jepang pada tahun 1960-an. Meski begitu, angka ini kemudian diterima secara luas karena cukup mudah dicapai bagi banyak orang dan diyakini memiliki dampak positif terhadap kesehatan.
Studi menunjukkan bahwa berjalan 10 ribu langkah per hari dapat membantu meningkatkan aktivitas fisik secara keseluruhan, yang merupakan faktor penting dalam pengelolaan berat badan dan pembakaran lemak.
Berjalan dengan kecepatan sedang hingga cepat dapat meningkatkan detak jantung dan membakar kalori.
Menurut Mayo Clinic, seseorang dengan berat badan sekitar 70 kg dapat membakar sekitar 400-500 kalori dengan berjalan 10 ribu langkah, tergantung pada kecepatan dan kondisi medan.
Namun, seberapa efektif langkah ini dalam membakar lemak juga bergantung pada beberapa faktor lain seperti intensitas jalan, pola makan, dan komposisi tubuh.
Dr. Catrine Tudor-Locke, seorang peneliti dari University of Massachusetts Amherst, menjelaskan bahwa meskipun berjalan 10 ribu langkah setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menjaga berat badan, tidak selalu efektif untuk semua orang dalam membakar lemak.
“Untuk benar-benar membakar lemak, Anda perlu meningkatkan intensitas dengan menambahkan sesi jalan cepat atau bahkan berlari,” ungkapnya.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa manfaat kesehatan berjalan dapat dimaksimalkan dengan mempertimbangkan frekuensi dan durasi, bukan hanya jumlah langkah.
Menggabungkan jalan 10 ribu langkah dengan latihan kekuatan atau interval intensitas tinggi (HIIT) dapat memberikan hasil yang lebih optimal dalam membakar lemak.
Kesimpulannya, berjalan 10 ribu langkah setiap hari adalah kebiasaan yang sehat dan dapat berkontribusi pada pembakaran kalori, tetapi untuk pembakaran lemak yang lebih signifikan, dibutuhkan kombinasi dengan latihan intensitas lebih tinggi dan pola makan yang seimbang.