
Ketika berbicara tentang pola makan, pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: lebih baik makan sedikit tapi sering, atau makan banyak namun sekali?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan terbaik mungkin bergantung pada gaya hidup dan kebutuhan individu.
Namun, mana yang lebih sehat menurut para ahli?
Pola makan sedikit tapi sering biasanya melibatkan makan dalam porsi kecil sekitar lima hingga enam kali sehari. Banyak yang percaya bahwa pola makan ini dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah rasa lapar berlebihan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Dietetic Association menemukan bahwa makan dalam porsi kecil namun sering dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mencegah lonjakan insulin yang drastis, yang berhubungan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.
Di sisi lain, makan banyak namun hanya sekali atau dua kali sehari juga memiliki pendukungnya. Pola makan ini sering dikaitkan dengan konsep intermittent fasting atau puasa berselang, di mana seseorang mengkonsumsi seluruh asupan kalori dalam satu atau dua waktu makan yang besar.
Penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa puasa berselang dapat mendukung penurunan berat badan, meningkatkan fungsi metabolisme, dan bahkan memperpanjang umur.
Namun, pilihan pola makan ini juga memiliki risiko. Makan dalam jumlah besar sekaligus dapat membuat tubuh bekerja lebih keras dalam mencerna makanan, yang dapat menyebabkan rasa kembung, tidak nyaman, dan bahkan memicu refluks asam.
Selain itu, makan banyak dalam satu waktu juga dapat mempengaruhi kontrol gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Ahli gizi umumnya setuju bahwa tidak ada pendekatan yang satu ukuran cocok untuk semua. Keseimbangan adalah kunci. Jika Anda cenderung memiliki gaya hidup yang sibuk dan lebih suka makan dalam porsi besar, penting untuk memastikan bahwa makanan tersebut mengandung nutrisi yang seimbang.
Sebaliknya, jika Anda lebih suka makan dalam porsi kecil tapi sering, pastikan bahwa makanan Anda mengandung cukup protein, serat, dan lemak sehat untuk menjaga energi sepanjang hari.
Menurut Dr. Caroline Apovian, seorang profesor di bidang nutrisi di Boston University School of Medicine, pilihan terbaik bergantung pada bagaimana tubuh seseorang merespons pola makan tersebut.
“Jika makan sedikit tapi sering membuat Anda merasa lebih energik dan mencegah makan berlebihan, maka itu mungkin yang terbaik untuk Anda. Namun, jika Anda merasa lebih baik dengan makan sekali atau dua kali sehari, itu juga bisa menjadi pola yang baik selama Anda memastikan asupan nutrisi yang tepat.”