
Konsumsi makanan tinggi gula tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik seperti berat badan dan risiko diabetes, tetapi juga berpengaruh pada fungsi otak, termasuk kecerdasan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan gula berlebih dapat mempengaruhi kinerja otak dan kemampuan kognitif seseorang.
Salah satu studi yang mendukung klaim ini dilakukan oleh para peneliti di University of California, Los Angeles (UCLA). Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Physiology menemukan bahwa diet tinggi fruktosa jenis gula yang umum ditemukan dalam minuman manis, permen, dan makanan olahan dapat memperlambat fungsi otak dan memengaruhi daya ingat.
Dalam studi tersebut, tikus yang diberi diet tinggi fruktosa mengalami penurunan kemampuan belajar dan daya ingat dibandingkan dengan tikus yang menjalani diet sehat.
Gula dapat mempengaruhi otak melalui beberapa mekanisme. Salah satunya adalah dengan mempengaruhi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah dan juga berperan dalam fungsi otak.
Ketika kadar insulin meningkat secara kronis akibat konsumsi gula berlebih, kemampuan otak untuk memproses informasi bisa terganggu. Kondisi ini dapat mengarah pada penurunan kemampuan kognitif, seperti kesulitan dalam memori jangka pendek dan konsentrasi.
Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat mempengaruhi produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), sebuah protein yang penting untuk pembentukan dan pemeliharaan memori jangka panjang.
Rendahnya tingkat BDNF dikaitkan dengan gangguan kognitif dan peningkatan risiko gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Efek negatif gula pada otak tidak hanya terlihat pada hewan percobaan.
Penelitian yang dilakukan di University of Southern California (USC) pada manusia menunjukkan bahwa remaja yang sering mengonsumsi minuman manis memiliki kinerja yang lebih buruk dalam tes memori dan kemampuan kognitif dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi gula dalam jumlah moderat.
Mengurangi konsumsi gula tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal.
Mengganti makanan tinggi gula dengan pilihan yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian utuh, dapat membantu menjaga kemampuan kognitif tetap tajam.