
Makanan pedas telah menjadi bagian dari berbagai budaya kuliner di seluruh dunia. Bagi banyak orang, rasa pedas dari cabai, lada, atau rempah-rempah lainnya adalah sensasi yang tak tergantikan.
Namun, sering mengonsumsi makanan pedas juga memiliki dampak tertentu bagi tubuh yang perlu diperhatikan.
Rasa pedas pada makanan biasanya berasal dari senyawa yang disebut capsaicin, yang ditemukan dalam cabai.
Capsaicin merangsang reseptor nyeri di lidah, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak, menghasilkan sensasi panas atau terbakar. Meskipun banyak orang menikmati sensasi ini, makan pedas terlalu sering dapat menyebabkan beberapa efek samping pada tubuh.
Salah satu dampak yang paling umum dari makan pedas adalah iritasi pada saluran pencernaan. Beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, diare, atau mulas setelah mengonsumsi makanan pedas.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Digestive Diseases, konsumsi makanan pedas dalam jumlah besar dapat memperburuk kondisi seperti gastritis atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
Selain itu, bagi sebagian orang, makanan pedas bisa memicu refluks asam lambung, yang menyebabkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan. Refluks asam terjadi ketika sfingter esofagus tidak menutup dengan baik, memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Meskipun tidak semua orang mengalami ini, mereka yang memiliki kondisi refluks gastroesofagus (GERD) mungkin menemukan bahwa makanan pedas memperburuk gejala mereka.
Namun, ada juga beberapa manfaat dari makan pedas, terutama jika dilakukan dalam jumlah sedang. Capsaicin diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat meningkatkan metabolisme, yang membantu dalam pembakaran kalori.
Studi dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa capsaicin dapat membantu meningkatkan rasa kenyang, sehingga dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Di sisi lain, konsumsi makanan pedas secara berlebihan juga bisa menyebabkan desensitisasi pada reseptor nyeri di mulut dan saluran pencernaan. Ini berarti bahwa seiring waktu, Anda mungkin perlu makan makanan yang semakin pedas untuk mendapatkan sensasi yang sama.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan.
Jadi, apakah aman untuk sering makan pedas? Jawabannya adalah ya, selama dikonsumsi dengan bijak.
Jika Anda suka makanan pedas, cobalah untuk menyeimbangkannya dengan makanan lain yang tidak terlalu merangsang saluran pencernaan. Selain itu, perhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap makanan pedas.
Jika Anda mengalami gejala yang tidak nyaman, seperti mulas atau sakit perut, pertimbangkan untuk mengurangi asupan makanan pedas.