
Blanche Monnier, seorang sosialita cantik asal Prancis, dikenal sebagai sosok yang ceria dan anggun di kalangan masyarakat pada akhir abad ke-19.
Namun, di balik kehidupan glamor itu, kisah hidup Blanche berubah menjadi tragedi mengerikan yang mengguncang dunia.
Ia dikurung oleh keluarganya sendiri selama 25 tahun hanya karena cintanya tidak direstui.
Blanche Monnier jatuh cinta pada seorang pengacara yang dianggap tidak layak oleh ibunya, Louise Monnier. Ibu Blanche, yang sangat mengontrol hidup putrinya, tidak setuju dengan hubungan itu dan merasa bahwa pria tersebut tidak cukup kaya atau bergengsi untuk menikahi seorang sosialita.
Alih-alih membiarkan putrinya mengikuti kata hatinya, Louise mengambil tindakan ekstrem dengan mengurung Blanche di sebuah kamar kecil di rumah keluarga mereka.
Selama lebih dari dua dekade, Blanche hidup dalam kegelapan dan kesunyian, terisolasi dari dunia luar. Kamar tempat ia dikurung tidak pernah dibersihkan, dan Blanche hanya diberi makan secukupnya oleh ibunya dan kakaknya, yang bersekongkol dalam tindakan kejam ini.
Kondisi Blanche baru terungkap pada tahun 1901, ketika polisi menerima surat anonim yang memberi tahu mereka tentang wanita yang dipenjara dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Saat polisi menemukan Blanche, tubuhnya sangat kurus dan hampir tak dikenali lagi sebagai wanita cantik yang pernah ia kenal. Ia ditemukan dalam keadaan lemah dan hampir tidak bisa berbicara, tubuhnya kotor, dan ruangan tempatnya dikurung penuh dengan sampah.
Kejadian ini membuat geger masyarakat Prancis, dan ibunya segera ditangkap, meskipun Louise Monnier meninggal tak lama kemudian, sebelum dapat diadili.
Blanche, meskipun diselamatkan dari kurungan, tidak pernah sepenuhnya pulih dari trauma yang ia alami. Ia menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa hingga meninggal pada tahun 1913.