Mitos tentang makan di atas jam 10 malam bisa bikin gemuk sudah lama beredar dan banyak dipercayai. Namun, benarkah waktu makan berpengaruh langsung terhadap penambahan berat badan?
Faktanya, penambahan berat badan lebih dipengaruhi oleh jumlah kalori yang dikonsumsi dan aktivitas tubuh secara keseluruhan, bukan hanya waktu makan.
Menurut para ahli gizi, seperti yang disampaikan oleh Academy of Nutrition and Dietetics, makan larut malam tidak langsung menyebabkan kenaikan berat badan, tetapi kebiasaan ini bisa berkontribusi pada kelebihan asupan kalori. Hal ini disebabkan karena orang cenderung memilih makanan yang tinggi kalori dan lemak saat makan malam atau ngemil larut, seperti makanan cepat saji, camilan manis, atau makanan berat lainnya.
Ini membuat total kalori yang dikonsumsi sehari lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga kalori berlebih tersebut disimpan sebagai lemak.
Selain itu, makan terlalu malam juga bisa memengaruhi kualitas tidur. Gangguan tidur seperti insomnia atau tidur tidak nyenyak karena perut yang terlalu kenyang dapat berdampak buruk pada metabolisme tubuh, yang pada akhirnya memperlambat pembakaran kalori.
Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa metabolisme tubuh memang melambat pada malam hari. Ini artinya, makanan yang dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur tidak terbakar secara optimal, dan berpotensi disimpan dalam bentuk lemak.
Kesimpulannya, makan di atas jam 10 malam tidak secara langsung membuat gemuk, tetapi kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan kurangnya aktivitas fisik setelah makan bisa menjadi faktor utama.
Mengatur pola makan yang seimbang dan memperhatikan porsi makan lebih penting daripada sekadar berfokus pada jam makan.
