Mandi air panas memang menjadi pilihan favorit banyak orang, terutama saat cuaca dingin atau ketika tubuh merasa lelah. Sensasi hangatnya mampu memberikan rasa rileks dan nyaman, bahkan sering disebut-sebut dapat meredakan stres.
Namun, tahukah Anda bahwa mandi air panas juga memiliki dampak buruk bagi tubuh jika dilakukan terlalu sering atau dengan suhu yang terlalu tinggi?
Salah satu dampak yang paling sering terjadi adalah kulit menjadi kering. Air panas dapat menghilangkan minyak alami yang berfungsi sebagai pelindung kulit.
Akibatnya, kulit bisa terasa kering, kasar, dan bahkan iritasi. Kondisi ini lebih berisiko bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau menderita penyakit kulit seperti eksim.
Selain itu, mandi air panas dapat memengaruhi sirkulasi darah. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di dekat permukaan kulit melebar, sehingga menimbulkan kemerahan atau bahkan tekanan darah yang tidak stabil.
Hal ini bisa menjadi masalah serius bagi orang yang memiliki tekanan darah rendah atau gangguan kardiovaskular.
Efek buruk lainnya adalah rambut yang mudah rusak. Sama seperti kulit, air panas juga dapat menghilangkan minyak alami pada rambut, membuatnya lebih rapuh dan rentan terhadap kerontokan.
Jika sering dilakukan, kebiasaan ini bisa merusak kesehatan kulit kepala, memicu ketombe, dan membuat rambut kehilangan kilaunya.
Mandi air panas juga dapat mengganggu tidur jika dilakukan terlalu lama atau terlalu mendekati waktu tidur. Meski awalnya memberikan rasa rileks, suhu tubuh yang meningkat dapat membuat tubuh kesulitan mencapai suhu optimal untuk tidur nyenyak.
Ini berbanding terbalik dengan kepercayaan bahwa mandi air panas selalu membantu tidur lebih baik.
Meskipun ada manfaatnya, mandi air panas sebaiknya dilakukan dengan bijak. Batasi suhu air tidak lebih dari 37-40 derajat Celsius dan kurangi durasinya agar tetap aman bagi kulit dan tubuh.
Untuk hasil terbaik, kombinasi mandi air panas dengan air hangat atau dingin bisa menjadi pilihan yang lebih menyehatkan. Dengan begitu, Anda tetap dapat menikmati manfaat relaksasi tanpa harus menghadapi dampak buruknya.
