Emoji senyum adalah salah satu simbol paling universal yang dikenal dunia saat ini. Digunakan dalam pesan teks, media sosial, hingga papan reklame, ikon sederhana ini telah menjadi representasi kebahagiaan dan keramahan.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa pencipta dari simbol ikonik ini adalah Harvey Ball, seorang seniman grafis asal Amerika Serikat. Sayangnya, namanya jarang disebut ketika membahas evolusi emoji.
Harvey Ball menciptakan emoji senyum pada tahun 1963 di Worcester, Massachusetts. Ide ini muncul ketika sebuah perusahaan asuransi meminta Ball untuk mendesain sesuatu yang dapat meningkatkan semangat karyawan.
Dalam waktu kurang dari 10 menit, Ball menggambar wajah bulat kuning dengan dua mata dan senyuman sederhana. Desain ini langsung diterima dengan antusias, namun Ball hanya dibayar $45 untuk karyanya, tanpa ada hak royalti di masa depan.
Seiring berjalannya waktu, simbol senyum menjadi fenomena global, terutama setelah digunakan dalam berbagai produk komersial pada tahun 1970-an. Ironisnya, Harvey Ball tidak mendapatkan pengakuan ataupun keuntungan besar dari popularitas desainnya.
Nama dan kontribusinya dalam menciptakan ikon ini sebagian besar terlupakan di tengah maraknya penggunaan emoji modern.
Meskipun demikian, Harvey Ball tetap bangga dengan karyanya yang telah membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Untuk mengenang warisannya, ia mendirikan “World Smile Day” pada tahun 1999, yang dirayakan setiap Jumat pertama di bulan Oktober.
Tujuannya adalah mengingatkan dunia untuk menyebarkan kebaikan dan senyuman, sesuai dengan semangat simbol yang ia ciptakan.
