Mary Celeste adalah salah satu misteri maritim paling terkenal dalam sejarah. Kapal ini ditemukan terapung tanpa awak di Samudra Atlantik pada tahun 1872, menciptakan gelombang spekulasi dan teori yang tak kunjung usai hingga hari ini.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Mary Celeste dan para kru yang menghilang tanpa jejak?
Mary Celeste adalah sebuah kapal brigantine berbobot 282 ton yang dibangun di Kanada pada tahun 1861. Pada November 1872, kapal ini berangkat dari New York menuju Genoa, Italia, membawa muatan alkohol industri. Nahkoda kapal, Benjamin Briggs, dikenal sebagai pelaut yang berpengalaman dan dihormati.
Ia berlayar bersama istri, anak perempuan, serta tujuh anggota kru. Namun, pada 4 Desember 1872, kapal ini ditemukan dalam keadaan kosong oleh awak kapal Dei Gratia, sekitar 400 mil dari Kepulauan Azores.
Yang membuat penemuan ini begitu aneh adalah kondisi kapal. Mary Celeste tidak mengalami kerusakan signifikan, muatannya masih utuh, dan bahkan persediaan makanan cukup untuk enam bulan ke depan.
Satu-satunya yang hilang adalah sekoci penyelamat, alat navigasi, dan jurnal kapal setelah tanggal 24 November. Tidak ada tanda-tanda perlawanan atau serangan. Kehilangan para kru tetap menjadi teka-teki besar.
Penemuan Mary Celeste memunculkan berbagai teori. Beberapa orang percaya bahwa kapal ini menjadi korban pembajakan, namun tidak ada bukti fisik yang mendukung hipotesis ini.
Teori lain menyebutkan adanya ledakan dari muatan alkohol yang bocor, yang membuat para kru melarikan diri ke sekoci. Namun, jika itu yang terjadi, mengapa mereka tidak kembali ke kapal setelahnya?
Selain itu, ada pula spekulasi yang lebih fantastis, seperti serangan makhluk laut raksasa, alien, atau fenomena supranatural.
Dalam budaya populer, Mary Celeste sering disebut “kapal hantu” karena kondisinya yang ditinggalkan tanpa alasan jelas. Meskipun teori-teori ini menarik, tidak ada bukti kuat yang dapat mendukung klaim tersebut.
Kasus Mary Celeste juga pernah diteliti secara ilmiah. Salah satu penelitian modern menyebutkan kemungkinan kapal dihantam oleh gelombang besar, sehingga para kru panik dan meninggalkan kapal.
Teori ini dianggap masuk akal, mengingat kondisi cuaca di Samudra Atlantik sering kali tidak terduga. Namun, hipotesis ini tetap tidak menjelaskan mengapa para kru tidak membawa barang-barang penting atau kembali ke kapal setelah bahaya berlalu.
Selama lebih dari 150 tahun, misteri Mary Celeste tetap tak terpecahkan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak buku, film, dan dokumenter, yang terus memupuk rasa penasaran publik. Kapal itu sendiri dijual dan digunakan kembali oleh berbagai pemilik sebelum akhirnya karam di lepas pantai Haiti pada tahun 1885.
Mary Celeste bukan hanya sekadar kapal yang hilang tanpa awak; ia adalah simbol misteri yang abadi. Kisahnya mengingatkan kita bahwa lautan menyimpan banyak rahasia yang mungkin tidak akan pernah terungkap sepenuhnya.
Apakah kita akan pernah menemukan jawaban atas apa yang terjadi di kapal ini, ataukah Mary Celeste akan terus menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam sejarah maritim?
Hingga kini, Mary Celeste tetap menjadi cerita yang penuh daya tarik dan mengundang imajinasi. Bagi para pencinta sejarah dan misteri, kapal ini adalah bukti bahwa terkadang, kenyataan bisa lebih aneh daripada fiksi.
