
Ikan anglerfish dikenal sebagai penghuni laut dalam yang menyeramkan dengan tubuhnya yang gelap dan mulut dipenuhi gigi tajam. Ikan ini biasanya hidup di kedalaman lebih dari 1.000 meter di bawah permukaan laut, di mana cahaya matahari hampir tidak dapat menembus.
Namun, ada kejadian langka yang membuat para ilmuwan dan nelayan terkejut: beberapa anglerfish ditemukan di dekat permukaan laut, jauh dari habitat aslinya. Fenomena ini pun menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa ikan predator ini bisa naik ke atas?
Salah satu alasan yang paling mungkin adalah perubahan kondisi lingkungan di habitat laut dalam mereka. Faktor seperti peningkatan suhu laut, kadar oksigen yang berkurang, atau perubahan tekanan air bisa memaksa anglerfish untuk bergerak ke lapisan air yang lebih dangkal.
Beberapa ahli juga menduga bahwa aktivitas seismik di dasar laut dapat mengganggu ekosistem mereka, membuat ikan-ikan ini tidak memiliki pilihan selain naik ke atas.
Selain faktor lingkungan, ada kemungkinan lain yang lebih biologis. Anglerfish betina, yang berukuran jauh lebih besar dibandingkan jantan, mungkin naik ke permukaan saat mereka mengalami masalah kesehatan atau sedang mendekati akhir siklus hidupnya.
Perubahan tekanan mendadak juga bisa memengaruhi sistem fisiologi ikan ini, menyebabkan mereka kehilangan kendali atas pergerakan dan akhirnya terdampar di perairan dangkal.
Penemuan anglerfish di permukaan laut masih menjadi misteri yang terus diteliti oleh para ilmuwan kelautan. Mengingat ikan ini adalah makhluk yang hidup di kondisi ekstrem, kemunculannya di perairan dangkal bisa menjadi indikator adanya perubahan signifikan di laut dalam yang belum sepenuhnya dipahami.
Apa pun penyebabnya, fenomena ini menjadi pengingat bahwa masih banyak rahasia yang tersimpan di kedalaman samudra yang belum terungkap.