
Viral di media sosial beredar informasi fakta gelap lumba-lumba, salah satu hewan yang disebut paling cerdas. Salah satu fakta gelap yang disebut ialah lumba-lumba katanya bisa jatuh cinta alias menyukai manusia. Benarkah demikian?
Lumba-lumba dikenal sebagai salah satu hewan paling cerdas di dunia. Mereka mampu berkomunikasi, menunjukkan emosi, bahkan menjalin ikatan sosial yang kuat dengan sesama.
Secara ilmiah, lumba-lumba memang menunjukkan perilaku sosial yang kompleks dan sering berinteraksi dengan manusia dengan cara yang tampak penuh kasih sayang. Banyak kisah yang beredar tentang lumba-lumba yang terus mendekati manusia, melindungi perenang dari hiu, atau bahkan menampilkan perilaku yang menyerupai “kecemburuan” saat manusia mereka sukai berinteraksi dengan orang lain.
Salah satu kasus terkenal adalah kisah Margaret Howe Lovatt, seorang peneliti yang bekerja dengan seekor lumba-lumba bernama Peter dalam eksperimen komunikasi tahun 1960-an. Peter menunjukkan perilaku yang menyerupai ketertarikan emosional dan bahkan tampak frustrasi saat dipisahkan dari Margaret.
Namun, apakah ini benar-benar cinta dalam arti romantis seperti yang dirasakan manusia? Para ilmuwan lebih cenderung melihat perilaku ini sebagai bentuk keterikatan sosial yang kuat, bukan cinta romantis. Lumba-lumba adalah makhluk yang sangat sosial dan dapat membentuk ikatan dengan spesies lain, termasuk manusia.
Dalam beberapa kasus, mereka mungkin menunjukkan ketertarikan yang mirip dengan imprinting atau ikatan emosional yang mendalam, tetapi tidak bisa disamakan dengan konsep cinta dalam hubungan manusia.
Meski begitu, fenomena ini tetap menarik dan menunjukkan betapa kompleksnya emosi hewan laut ini. Lumba-lumba bukan hanya sekadar hewan yang cerdas, tetapi juga memiliki kehidupan sosial yang kaya dan dapat membangun hubungan yang erat dengan manusia. Namun, menyebutnya sebagai “jatuh cinta” mungkin lebih bersifat metaforis daripada biologis.