
Banyak orang menganggap lari sebagai cara terbaik untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa berjalan dengan intensitas tertentu justru bisa lebih efektif dalam membakar lemak dibandingkan lari. Kok bisa?
Perbedaan utama terletak pada zona pembakaran lemak. Saat berlari, tubuh cenderung menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi utama karena intensitasnya lebih tinggi. Sebaliknya, ketika berjalan dengan kecepatan sedang (sekitar 4-6 km/jam), tubuh lebih banyak menggunakan lemak sebagai sumber bahan bakar. Ini karena berjalan berada dalam zona aerobik, yaitu saat detak jantung berada di sekitar 50-70% dari denyut jantung maksimum, yang ideal untuk membakar lemak.
Selain itu, berjalan lebih lama bisa lebih mudah dilakukan dibandingkan lari dalam durasi yang sama. Aktivitas ini juga lebih rendah dampak sehingga lebih ramah bagi sendi dan mengurangi risiko cedera. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara stabil tanpa membebani tubuh terlalu berat.
Namun, bukan berarti lari tidak bermanfaat. Lari tetap bisa membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat dan membantu meningkatkan metabolisme setelah berolahraga. Tapi, jika tujuan utama adalah membakar lemak dengan cara yang lebih efisien dan minim cedera, berjalan cepat secara konsisten bisa jadi pilihan yang lebih baik. Jadi, daripada hanya fokus berlari, coba kombinasikan dengan jalan cepat untuk hasil yang lebih optimal!