
Dalam dunia satwa liar, buaya dikenal sebagai predator ganas yang memangsa hampir semua hewan yang masuk ke wilayahnya. Namun, ada satu pengecualian menarik: capybara, hewan pengerat terbesar di dunia yang sering terlihat hidup berdampingan dengan buaya tanpa rasa takut. Fenomena ini tentu mengundang pertanyaan, kenapa buaya tidak memangsa capybara?
Salah satu alasan utama adalah perilaku sosial capybara. Hewan ini dikenal sebagai makhluk yang sangat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres atau panik di dekat pemangsa. Respons yang santai ini justru membuat buaya tidak terlalu tertarik untuk menyerang.
Berbeda dengan hewan lain yang panik dan bergerak cepat saat merasa terancam, capybara tetap tenang, sehingga tidak memicu insting berburu buaya.
Selain itu, buaya lebih memilih mangsa yang lebih mudah ditangkap dan lebih bernutrisi. Capybara memiliki banyak otot dan sedikit lemak, membuatnya bukan pilihan makanan yang paling menguntungkan dibandingkan ikan, burung, atau mamalia kecil lainnya yang lebih mudah ditangkap.
Dalam ekosistemnya, capybara lebih sering menjadi target predator darat seperti jaguar atau anaconda daripada buaya.
Faktor lain yang memengaruhi hubungan unik ini adalah interaksi jangka panjang dalam habitat yang sama. Capybara dan buaya sering berbagi sumber daya seperti air dan tempat berjemur, menciptakan semacam “pemahaman alami” di antara keduanya.
Buaya mungkin melihat capybara bukan sebagai mangsa, tetapi sebagai bagian dari ekosistem yang tidak perlu diganggu, terutama jika makanan lain masih tersedia.
Meski begitu, ini bukan berarti buaya sama sekali tidak akan memangsa capybara. Dalam kondisi ekstrem, seperti kelaparan atau ketika buaya muda mencoba berburu, serangan bisa saja terjadi.
Namun, dalam banyak kasus, hubungan damai antara buaya dan capybara tetap menjadi salah satu fenomena unik dalam dunia satwa liar yang masih menjadi misteri bagi para peneliti.