
Perdebatan soal pentingnya sarapan sudah berlangsung lama. Sebagian orang percaya bahwa sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari, sementara yang lain merasa bahwa melewatkan sarapan justru lebih baik untuk metabolisme dan penurunan berat badan.
Lantas, mana yang benar? Apakah sarapan benar-benar diperlukan, ataukah tidak makan di pagi hari lebih menguntungkan bagi kesehatan?
Sarapan sering dianggap sebagai sumber energi pertama yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa semalaman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan di pagi hari bisa membantu meningkatkan fokus, produktivitas, dan keseimbangan gula darah.
Orang yang rutin sarapan juga cenderung memiliki pola makan lebih teratur dan lebih sedikit mengonsumsi makanan tidak sehat sepanjang hari.
Namun, tidak semua orang merasa sarapan itu penting. Beberapa penelitian lain menemukan bahwa melewatkan sarapan dapat membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan proses metabolisme, terutama bagi mereka yang menjalani pola makan puasa intermiten.
Dengan tidak makan di pagi hari, tubuh akan lebih lama berada dalam kondisi pembakaran lemak, yang bisa bermanfaat bagi sebagian orang dalam menurunkan berat badan.
Keputusan untuk sarapan atau tidak sebenarnya bergantung pada kebutuhan dan gaya hidup masing-masing individu. Jika Anda merasa lebih bertenaga dan bisa berpikir lebih jernih setelah sarapan, maka makan pagi bisa menjadi kebiasaan yang baik.
Namun, jika melewatkan sarapan tidak membuat Anda lemas atau mengganggu aktivitas sehari-hari, maka itu bukanlah masalah besar. Yang paling penting adalah memastikan asupan nutrisi harian tetap seimbang, baik dengan atau tanpa sarapan.