Posisi duduk dengan bentuk huruf W, atau yang dikenal sebagai W-sitting, sering kali dilakukan oleh anak-anak saat bermain di lantai. Posisi ini ditandai dengan kedua kaki ditekuk ke belakang di sisi kanan dan kiri tubuh, membentuk posisi menyerupai huruf “W” jika dilihat dari atas.
Meski terlihat nyaman dan biasa saja, banyak ahli ortopedi dan fisioterapis yang mengingatkan bahwa duduk dengan posisi W secara terus-menerus bisa berdampak buruk bagi postur dan kesehatan sendi.
Secara anatomi, posisi duduk W memberikan tekanan berlebih pada sendi pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan menjadi kebiasaan, posisi ini bisa memengaruhi perkembangan postur tubuh, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Tidak hanya itu, duduk dengan posisi W juga dapat menghambat perkembangan otot inti dan keseimbangan tubuh karena tubuh tidak dilatih untuk duduk dalam posisi yang stabil secara alami.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan W-sitting yang dibiarkan tanpa koreksi dapat menyebabkan rotasi tulang paha yang tidak normal, serta meningkatkan risiko kaki menjadi berbentuk X atau bahkan memicu nyeri sendi di kemudian hari.
Bahkan pada orang dewasa, posisi ini bisa memperburuk masalah lutut dan punggung bawah, terutama jika sudah memiliki riwayat gangguan sendi atau otot.
Meski begitu, sesekali duduk dengan posisi W tidak serta-merta berbahaya. Yang menjadi perhatian utama adalah frekuensi dan durasi posisi ini dilakukan.
Para ahli lebih menyarankan posisi duduk bersila, duduk dengan kedua kaki ke depan, atau posisi duduk di kursi yang ergonomis, sebagai pilihan yang lebih baik untuk kesehatan jangka panjang.
Jadi, apakah duduk dengan posisi W berbahaya? Jawabannya bisa iya jika menjadi kebiasaan harian. Terutama bagi anak-anak, penting bagi orang tua untuk mengamati dan secara perlahan membiasakan posisi duduk yang lebih sehat.
Mencegah lebih baik daripada memperbaiki, apalagi jika menyangkut postur tubuh dan kesehatan tulang di masa depan.
