Banyak orang yang merasa panik ketika menemukan uban di rambut mereka, apalagi di usia muda. Tak jarang, reaksi spontan yang muncul adalah langsung mencabutnya. Namun, beredar anggapan bahwa mencabut uban justru akan membuat uban semakin banyak. Pertanyaannya, benarkah hal ini terjadi atau hanya mitos semata?
Secara medis, mencabut uban sebenarnya tidak menyebabkan rambut putih bertambah banyak. Uban muncul karena berkurangnya produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada rambut. Faktor utamanya adalah genetika, usia, stres, hingga kondisi kesehatan tertentu. Jadi, mencabut satu helai uban tidak akan “menularkan” uban ke rambut sekitarnya.
Namun, mencabut rambut, termasuk uban, bisa berdampak buruk pada kesehatan kulit kepala. Akar rambut yang terus-menerus dicabut bisa mengalami trauma, menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan kerusakan permanen pada folikel sehingga rambut tidak tumbuh lagi di area tersebut.
Selain itu, perubahan warna rambut menjadi putih atau abu-abu adalah proses alami yang berhubungan dengan penuaan. Jika jumlah uban terus bertambah, itu lebih disebabkan oleh faktor biologis ketimbang karena tindakan mencabut. Maka dari itu, daripada mencabut uban, lebih baik merawat kesehatan rambut dengan pola hidup sehat, mengelola stres, dan menggunakan produk perawatan rambut yang tepat.
Meski uban sering dianggap mengganggu penampilan, sebaiknya tetap bijak dalam menghadapinya. Jika ingin tampil lebih rapi, mewarnai rambut dengan produk aman bisa menjadi pilihan dibanding mencabutnya. Ingat, rambut yang sehat berawal dari perawatan yang benar, bukan dari cara-cara instan yang justru bisa merusak kulit kepala.
